Kualitas Kabel Yang Perlu Anda Perhatikan Dan Cara Memeriksanya
- Abigail Katuuk
- May 5
- 2 min read
Updated: May 9

Kabel merupakan komponen penting dalam instalasi listrik dan perangkat elektronik. Sayangnya, tidak semua kabel memiliki kualitas yang baik. Penggunaan kabel berkualitas rendah dapat menyebabkan kerusakan perangkat, bahkan risiko kebakaran. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara membedakan kabel berkualitas tinggi dari yang buruk. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Bahan Konduktor: Tembaga vs. Aluminium
Kabel yang baik umumnya menggunakan tembaga murni sebagai bahan konduktor. Tembaga memiliki daya hantar listrik yang sangat baik, tahan korosi, dan fleksibel. Kabel yang buruk sering kali menggunakan campuran tembaga atau bahkan aluminium berlapis tembaga yang terlihat mirip tetapi kurang efektif dalam menghantarkan listrik. Periksa label atau spesifikasi yang tercetak pada kabel. Banyak kabel memiliki kode, tulisan, atau warna pelapis tertentu yang menunjukkan jenis logam di dalamnya. Misalnya, kode CU menandakan kabel berbahan tembaga (Copper), sedangkan AL, AAC, atau AAAC menunjukkan bahwa kabel tersebut berbahan aluminium.

Selain itu, Anda dapat menggunakan magnet. Baik tembaga maupun aluminium bersifat non-magnetik, sehingga jika kabel tertarik oleh magnet, kemungkinan besar kabel tersebut mengandung inti besi atau logam campuran lainnya. Ini dapat menjadi indikasi bahwa kabel bukan dari bahan murni dan mungkin kualitasnya lebih rendah. Anda juga dapat membandingkan berat kabel dengan ukuran yang sama. Kabel tembaga umumnya terasa lebih berat dibandingkan kabel aluminium, sehingga perbedaan bobot ini bisa menjadi petunjuk jenis material yang digunakan.
Anda juga bisa menggunakan multimeter untuk mengukur hambatan listrik. Dengan mengukur hambatan pada kabel dengan panjang dan ukuran penampang yang sama, Anda bisa menentukan jenis logam berdasarkan hasil pengukuran. Kabel tembaga memiliki hambatan listrik yang lebih rendah dibandingkan aluminium, sehingga aliran arus akan lebih efisien.
2. Isolator Yang Tebal Dan Elastis, Serta Konduktor Kabel Yang Banyak Dan Rapat
Isolator berfungsi melindungi pengguna dari sengatan listrik serta menjaga konduktor tetap aman. Kabel berkualitas memiliki isolator yang tebal, elastis, dan tahan panas. Sementara kabel dengan harga yang lebih rendah sering kali memiliki isolator tipis dan mudah retak atau mengelupas. Anda bisa mengeceknya dengan menekuk kabel. Jika isolator terasa lentur dan tidak mudah retak, itu pertanda kualitas yang baik.

Kabel yang baik biasanya memiliki lebih banyak serabut kawat yang disusun rapat. Ini membantu distribusi arus lebih merata dan membuat kabel lebih fleksibel. Kabel dengan harga yang cenderung lebih murah memiliki jumlah serabut yang sedikit dan renggang, sehingga lebih kaku dan mudah putus. Anda bisa memotong ujung kabel dan menghitung jumlah serabut di dalamnya sebagai perbandingan.
3. Standar Sertifikasi Yang Jelas: Label SNI/Internasional
Produk kabel berkualitas biasanya mencantumkan label SNI (Standar Nasional Indonesia) atau standar internasional seperti ISO atau UL. Label ini menandakan kabel telah lolos uji keselamatan dan performa. Kabel tanpa sertifikasi patut dicurigai karena bisa saja tidak memenuhi standar keamanan. Pastikan untuk memeriksa kemasan atau badan kabel apakah ada label sertifikasi resmi.
Memilih kabel berkualitas berperan penting bukan hanya terhadap usia pemakaian, tetapi juga soal keselamatan. Lakukan perbandingan fisik dan periksa detail teknis sebelum memilih produk kabel yang sesuai dengan kebutuhan produk listrik Anda, terutama untuk instalasi listrik yang permanen.
Jangan kompromikan kualitas! Pilih Mandiri Jaya Kabelindo, penyedia kabel dan aksesoris kelistrikan terbaik di Indonesia. Hubungi kami sekarang!
Comentarios