Membangun Kebijakan Internal Anti-Phishing: Strategi Praktis Lawan Penipuan B2B
- Abigail Katuuk
- Oct 15
- 2 min read
Phishing bukan sekadar ancaman digital, tetapi risiko nyata yang dapat memengaruhi keuangan dan kepercayaan bisnis. Dalam konteks pengadaan B2B, serangan semacam ini sering kali memanfaatkan komunikasi resmi—baik melalui email, dokumen tender, maupun invoice—untuk menipu pihak perusahaan. Satu klik yang tidak hati-hati dapat berdampak besar, terutama bagi tim purchasing, finance, dan operasional.
Membangun kebijakan internal anti-phishing menjadi langkah penting untuk memperkuat perlindungan perusahaan terhadap potensi penipuan. Berikut adalah beberapa hal praktis yang dapat Anda terapkan untuk menghindari bahaya phishing.
1. Kenali Pola Serangan Yang Umum Terjadi
Pelaku phishing umumnya memanfaatkan dokumen dan email yang menyerupai komunikasi bisnis resmi—seperti invoice, surat penawaran, atau pemberitahuan perubahan rekening bank. Tim purchasing, finance, dan administrasi harus mampu mengenali ciri-ciri pesan mencurigakan, seperti domain email dan nomor telepon yang tampak mencurigakan, nada pesan yang mendesak, atau permintaan informasi yang tidak sesuai dengan prosedur normal.
2. Terapkan Prosedur Verifikasi Dengan Standar Ketat
Kebijakan internal perlu mencakup mekanisme verifikasi berlapis sebelum transaksi atau perubahan data penting disetujui. Beberapa langkah yang direkomendasikan antara lain:
Konfirmasi ulang melalui nomor telepon/WhatsApp atau website resmi vendor sebelum melakukan pembayaran.
Menetapkan daftar kontak resmi dan domain yang telah diverifikasi.
Pendekatan ini memastikan setiap permintaan melewati tahap validasi yang dapat ditelusuri.
3. Lakukan Audit Supplier Secara Berkala
Audit supplier tidak hanya bertujuan memastikan kualitas produk dan ketepatan pengiriman, tetapi juga menilai keamanan dan integritas proses administrasi mitra bisnis.
Melalui audit, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap vendor:
Menggunakan nomor telepon dan domain email resmi dan sistem komunikasi yang aman.
Memiliki prosedur internal untuk verifikasi pembayaran dan perubahan data rekening.
Menjaga transparansi dokumentasi terkait transaksi dan kontrak.
Langkah ini membantu mengurangi risiko phishing serta memperkuat rantai pasok dari sisi keamanan informasi. Audit yang dilakukan secara berkala juga dapat menjadi dasar evaluasi dalam memperbarui daftar vendor terpercaya.
Percayakan Pada Mitra Yang Tepat
PT Mandiri Jaya Kabelindo memastikan seluruh proses bisnis berlangsung secara aman dan transparan. Seluruh transaksi hanya dilakukan melalui rekening resmi dan kontak terverifikasi. Bila Anda menerima komunikasi yang mencurigakan, segera lakukan konfirmasi melalui kontak resmi yang tercantum di website resmi kami.
Keamanan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi komitmen bersama. Bersama Mandiri Jaya Kabelindo, dapatkan kerja sama industri yang lebih aman, efisien, dan terpercaya. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan produk yang tahan lama, hemat energi, dan mendukung efisiensi produksi Anda!
Comments